-Urgensi Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran-
Pendidikan adalah salah satu tolok
ukur kemajuan suatu bangsa. Maka tidak heran jika setiap negara tak pernah
berhenti untuk menggali potensi setiap warga negaranya lewat pendidikan. Karena
pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi semua orang. Adanya
pendidikan inilah yang menjadikan kehidupan dalam masyarakat atau suatu negara
menjadi teratur dan memiliki fondasi dan nilai yang dipegang oleh masyarakat
itu sendiri. Ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri, yaitu
mencerdaskan peserta didik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
.
Mengacu pada hakekat pendidikan,
yaitu proses untuk memperoleh pengetahuan, mempelajari bentuk-bentuk perilaku,
maka pendidikan bersifat tak terbatas. Ini disebabkan karena ada begitu banyak
cabang ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Pengetahuan pun tidak dibatasi
oleh waktu, tempat, maupun sumber. Kita bisa memperoleh ilmu pengetahuan
kapanpun, dimanapun dan dari siapapun maupun apapun selama itu masih dalam
lingkup ilmu pengetahuan. Karena tujuan akhir dari pendidikan adalah peserta
didik diharapkan memiliki sikap hidup yang lebih baik. Untuk itu, salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengajar adalah
psikologi pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan
psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun
abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan
kegiatan jiwa. Dengan mempelajari ilmu psikologi, diharapkan seseorang dapat memahami
tingkah laku manusia atau gejala jiwa manusia serta dapat mencari solusi
terhadap masalah-masalah yang dialami oleh orang lain yang berkaitan dengan
masalah kejiwaannya. Jadi, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai cabang
ilmu psikologi yang khusus mempelajari pemahaman mengajar dalam setting
pendidikan. Dari pengertian tersebut, pengetahuan tentang psikologi seharusnya
menjadi kebutuhan bagi para pengajar.
Beberapa manfaat yang didapat oleh pengajar dengan mempelajari
psikologi pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Memahami
perbedaan siswa (Diversity and Student).
2.
Memilih
strategi dan metode pembelajaran.
3.
Menciptakan
iklim belajar yang kondusif.
Dari manfaat yang ditulis di atas, jelaslah sudah bahwa psikologi
pendidikan adalah suatu urgensi dalam dunia pendidikan bagi para pengajar.
Sehingga diharapkan akan lahir suasana pendidikan yang kondusif bagi pengajar
maupun peserta didik. Namun, tidak sedikit juga kita dengar maupun baca tentang
berita bahwa seorang pengajar melakukan kekerasan kepada peserta didiknya hanya
karena hal sepele seperti tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) atau tugas
sejenisnya. Bahkan hingga ada yang sampai merenggut nyawa. Ini adalah salah
satu akibat dari pengajar yang tidak memiliki pengetahuan tentang psikologi
pendidikan. Tentu kita semua menginginkan kejadian-kejadian seperti ini tidak
akan terulang lagi.
Pengajar yang baik tentu pengajar yang memiliki bekal untuk
mengajar yang baik pula. Selain memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas,
tentu pengajar juga harus memiliki
kepribadian yang baik. Karena, pandangan peserta didik kepada pengajar
bukan hanya sekadar sebagai pemberi ilmu pelajaran saja, malainkan lebih dari
itu. Seminimal mungkin, peserta didik akan melihat kita dari kepribadian kita
sebagai pengajar. Bahkan tak jarang, pengajar dijadikan sosok teladan bagi
peserta didiknya. Untuk itu, merupakan hal yang penting juga bagi seorang
pengajar untuk memiliki kepribadian yang baik sehingga bisa menjadi panutan
bagi orang lain bukan hanya peserta didiknya.
Namun kita semua harus mengingat bahwa mencerdaskan bangsa yang
merupakan tujuan pendidikan nasional, bukan hanya tanggungjawab dari pengajar
maupun pemerintah saja. Mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah
tanggungjawab kita semua selaku warga negara Indonesia. Tidak peduli siapa
kita, apa status yang kita miliki, memajukan pendidikan Indonesia adalah
tanggungjawab kita semua. Mungkin kita tidak bisa mengajar seperti guru, namun
kita pasti bisa mengajarkan sesuatu kepada orang lain walaupun itu hal yang
kecil seperti mengajarkan anak kecil untuk buang sampah pada tempatnya. Itu lebih
baik daripada tidak mengajarkan apapun, apalagi mengajarkan hal yang buruk.
Download