Pernah mendengar hewan atau makhluk kecil tak terlihat yang katanya jumlahnya milyaran dan ada dimana-mana ?
(Dr. R. Wagner)
Yuk baca artikel dibawah ini agar lebih mengenal si makhluk kecil ini !
Protozoa
merupakan jenis protista yang menyerupai hewan. Protozoa berasal dari
bahasa Yunani, yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Sifat umum protozoa
adalah uniselluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih
kompleks.
Protozoa
berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 – 200 ยต. Bentuk selnya sangat
bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar protozoa
memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia),
atau bulu cambuk (flagellum). Beberapa protozoa memiliki cangkang. Sel protozoa umumnya
terdiri dari membrane sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola
berdenyut), dan inti.
Protozoa
hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah
organisme. Sebagai pemangsa bakteri, protozoa berperan penting dalam mengontrol
jumlah bakteri di alam. Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang
beragam. Sebagian besar protozoa hidup bebas di laut atau air tawar, misalnya di
selokan, kolam, dan sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa
jenis protozoa hidup dalam tubuh hewan atau manusia
dengan cara bersimbiosis.
Protozoa
sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan
biner. Pembelahan diawali deangan
pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian protozoa
melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel geaneratif (gamet) atau
dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti
sel disebut konyugasi.
Dalam
siklus hidupnya, beberapa protozoa
menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh
kapsul polisakarida yang melindungi protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan,
misalnya kekeringan. Jika kondisi lingkungan membaik, misalnya tersedia makanan
dan air maka dinding kista akan pecah dan protozoa keluar untuk memulai
hidupnya kembali.
Referensi
Kaswati, H.
Y., dkk. (2003). Zoologi Invertebrata. Malang: FMIPA Universitas
Negeri Malang.
Djuhanda,
Tatang. (1980). Kehidupan dalam Setetes
Air. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar