Oleh : Mochamad Soleh (2017)
Teori abiogenesis menjelaskan bahwa makhluk hidup berasal
dari benda mati. Penggagas teori ini adalah Aristoteles, saat beliau membuka
peti di gudangnya yang berisi tumpukan baju kemudian dari baju-baju tersebut
terdapat tikus. Ketika diperhatikan
baju-bajunya sudah robek dan bolong-bolong. Dari sini beliau berpikir bahwa
tikus-tikus tersebut berasal dari bajunya. Maka beliau menggagas suatu teori
bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (abiogenesis).
Walaupun teori ini sulit diterima oleh akal manusia zaman
sekarang, namun nyatanya teori ini dianut masyarakat kala itu dan bertahan
beberapa waktu lamanya. Setelah akhirnya teori ini runtuh oleh teori biogenesis
yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Terlepas dari
runtuhnya teori abiogenesis, saya memiliki sebuah pertanyaan. apakah ada dalam
sejarah manusia suatu peritiwa dimana ”makhluk hidup berasal dari benda mati”
?. Ternyata jawabannya ada.
Peristiwa abiogenesis ini terjadi pada masa kaum Tsamud. Kaum
Tsamud sangat pandai membuat bangunan dan seni pahat dari batu (Q.S. 89: 9). Pada
saat itu nabi Shaleh a.s menunjukkan
bukti kenabiannya dan bukti kebesaran Allah SWT dengan memperlihatkan kepada
kaum Tsamud seekor unta yang cantik yang berasal dari batu. Sontak saja, kaum
Tsamud dibuat kagum dengannya.
Selain itu, peristiwa abiogenesis pernah terjadi pula di
kalangan masyarakat bani israil. Saat itu nabi isa a.s membuktikan kenabiannya
dengan membentuk suatu bentuk burung dari tanah liat. Kemudian nabi isa
meniupnya maka jadilah burung bentukan itu menjadi burung sungguhan (Q.S 5:
110).
Nah, itulah peristiwa abiogenesis yang pernah terjadi
dalam sejarah manusia. Peristiwa tersebut bukan suatu bukti bahwa teori
abiogenesis benar. Namun, peristiwa tersebut mengingatkan kepada kita bahwa
sangatlah mudah bagi Allah SWT menciptakan makhluk hidup dari benda mati
(abiogenesis). Semoga dengan tanda-tanda kebesaran Allah SWT tersebut, semakin
menambah keyakinan kita akan keberadaan Allah SWT. Wallahu’alam..
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang ada di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
matinya (keringnya) dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(Q.S 2:164).
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa
memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan orang-orang yang mendapat rida-Nya.
Amiiin
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar