Sabtu, 05 Mei 2018

Peristiwa Abiogenesis


Oleh : Mochamad Soleh (2017)

Teori abiogenesis menjelaskan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Penggagas teori ini adalah Aristoteles, saat beliau membuka peti di gudangnya yang berisi tumpukan baju kemudian dari baju-baju tersebut terdapat  tikus. Ketika diperhatikan baju-bajunya sudah robek dan bolong-bolong. Dari sini beliau berpikir bahwa tikus-tikus tersebut berasal dari bajunya. Maka beliau menggagas suatu teori bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (abiogenesis).

Walaupun teori ini sulit diterima oleh akal manusia zaman sekarang, namun nyatanya teori ini dianut masyarakat kala itu dan bertahan beberapa waktu lamanya. Setelah akhirnya teori ini runtuh oleh teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
 Terlepas dari runtuhnya teori abiogenesis, saya memiliki sebuah pertanyaan. apakah ada dalam sejarah manusia suatu peritiwa dimana ”makhluk hidup berasal dari benda mati” ?. Ternyata jawabannya ada. 

Peristiwa abiogenesis ini terjadi pada masa kaum Tsamud. Kaum Tsamud sangat pandai membuat bangunan dan seni pahat dari batu (Q.S. 89: 9). Pada saat itu nabi Shaleh a.s  menunjukkan bukti kenabiannya dan bukti kebesaran Allah SWT dengan memperlihatkan kepada kaum Tsamud seekor unta yang cantik yang berasal dari batu. Sontak saja, kaum Tsamud dibuat kagum dengannya.

Selain itu, peristiwa abiogenesis pernah terjadi pula di kalangan masyarakat bani israil. Saat itu nabi isa a.s membuktikan kenabiannya dengan membentuk suatu bentuk burung dari tanah liat. Kemudian nabi isa meniupnya maka jadilah burung bentukan itu menjadi burung sungguhan (Q.S 5: 110).

Nah, itulah peristiwa abiogenesis yang pernah terjadi dalam sejarah manusia. Peristiwa tersebut bukan suatu bukti bahwa teori abiogenesis benar. Namun, peristiwa tersebut mengingatkan kepada kita bahwa sangatlah mudah bagi Allah SWT menciptakan makhluk hidup dari benda mati (abiogenesis). Semoga dengan tanda-tanda kebesaran Allah SWT tersebut, semakin menambah keyakinan kita akan keberadaan Allah SWT.  Wallahu’alam..

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang ada di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah matinya (keringnya) dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”  (Q.S 2:164).

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan orang-orang yang mendapat rida-Nya. Amiiin
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar